Bulan Juni-Juli tiap tahunnya, anak-anak sekolah merayakan libur panjang. Banyak keluarga yang merencanakan liburan, pergi ke suatu tempat tak peduli jauh atau dekat. Sebenarnya, perlukah liburan sekolah?
Siapa yang tak antusias menghadapi liburan sekolah. Inilah waktunya anak-anak mengistirahatkan otak, bermain dan liburan sepuasnya. Para orang tua pun tak kalah senang, banyak yang jauh-jauh hari sudah merencanakan liburan.
Liburan sekolah adalah momen yang sangat baik untuk traveling. Selain menjadi ajang refreshing, traveling juga mendekatkan hubungan masing-masing anggota keluarga.
“Perlu sekali. Ini waktunya anak-anak beristirahat dan recharge. Dia belajar, dia juga butuh liburan,” tutur psikolog dari Personal Growth, Ratih Ibrahim saat dihubungi detikTravel, Kamis (20/6/2013).
Selain bagi anak, lanjut Ratih, traveling juga baik dampaknya bagi orang tua. Inilah waktunya Anda merasakan waktu berkualitas bersama keluarga. Jika biasanya orang tua dirundung rutinitas, liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk melepas penat.
“Idealnya, orang tua sudah mengambil cuti dari jauh-jauh hari untuk liburan sekolah,” tuturnya.
Ratih menambahkan, traveling saat liburan sekolah tak melulu harus mahal. Piknik ke taman, atau sekadar ke kota yang dekat jaraknya juga bisa jadi agenda seru menghabiskan liburan. Yang penting, sang anak bisa jalan-jalan dan menemukan suasana baru yang berbeda dengan rutinitasnya sehari-hari.
“Lebih bagus lagi kalau si anak bisa belajar macam-macam. Misal, saat traveling kita pergi ke pasar tradisional. Dia bisa belajar tawar-menawar, bahasa, banyak deh. Kalau ke luar negeri dia juga bisa belajar mata uang, kebiasaan, transportasi, dan lain-lain,” kata Ratih.
sumber : travel.detik.com (http://bit.ly/11XPnfJ)