Pernahkah Anda mengecek siapa saja follower Anda di Twitter? jangan bangga dulu jika suatu saat, jumlahnya sangat banyak. Bisa jadi sebagian di antaranya adalah akun Twitter palsu.

Harian The New York Times melaporkan bahwa tetidaknya terdapat 20 juta akun palsu di Twitter. Twitter mempunyai lebih dari 500 juta pengguna, yang artinya sekitar 4 persen di antaranya adalah palsu.

Keberadaan akun-aklun palsu ini terkait dengan bisnis jual beli follower, yang di Amerika Serikat sudah bernilai puluhan juta dollar. Sebagai contoh, kandidat presiden AS Mitt Romney diduga membeli 117 ribu follower palsu untuk membuat dirinya tampak lebih berpengaruh saat bersaing dengan Barack Obama pada pemilihan presiden lalu. Kandidat lainnya, Newt Gingrich juga diduga melakukan hal sama pada tahun 2011.

The Times melaporkan, harga rata-rata untuk 1.000  follower adalah US$18. Beberapa penjual akun palsu bahkan berhadil mematok harga US$2 dan US$30 per akun. Diperkirakan, potensi bisnis akun palsu Twitter mencapai US$40 sampai US$360 juta.

Beberapa akun palsu diciptakan khusus untuk me-retweet tiap tweet dari akun tertentu. Twitter sendiri sebenarnya sudah berupaya mengurangi fenomena ini dengan menuntut lima perusahaan yang membuat dan menjual akun palsu.

Menurut laporan New York Times, situs berita teknologi The Next Web pernah membuat peranti lunak yang memudahkan akun nonaktif untuk me-retweet beritanya (ini contohnya). Namun, CEO The Next Web Zee Kane mengaku perusahaannya sudah menghentikan projek tersebut beberapa bulan lalu karena tak menambah kualitas trafik ke situs mereka.

Sayangnya, Twitter seperti tak berdaya menghadapi hal ini. Juru Bicara Twitter Jim Prosser mengatakan, sekitar 40 persen dari seluruh pengguna Twitter sepertinya akun palsu karena mereka hanya mem-follow atau mengikuti orang dan tak pernah nge-tweet.
“Ini masalah yang susah,” kata Prosser. Apalagi Twitter memang mengizinkan satu orang untuk membuat banyak akun di Twitter.

sumber : chip.co.id