Category Archives: Acara GFAN

Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan motorik anak pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Perkembangan motorik sendiri adalah proses untuk mengasah kemampuan gerak anak (kemampuan motorik).

Kemampuan motorik halus dikaitkan dengan perkembangan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Misalnya menggambar, menulis, menggunting kertas sesuai bentuk, bermain, dan lain-lain. Rangsangan dari orangtua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus ini.

Continue reading Perkembangan Motorik Anak

Lomba Mewarnai GIO – GFAN Lippo Plasa Batu

Lomba Mewarnai GIO – GFAN Lippo Plasa Batu

Rangkaian peringatan HUT RI ke 69 Game Fantasia Lippo Plasa – Kota Batu Malang,  mengadakan Lomba Mewarnai untuk Tingkat TK dan Kelompok Bermain KB, lomba diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2014 bertempat di Game Fantasia Lippo Plasa Batu, Lomba yang diikuti lebih dari 1000 orang anak ini didukung juga oleh JATIM PARK 1, MUSEUM SATWA, SECRET ZOO, MERLION, MADU TJ, BIO VISON, NFC, Lippo Plasa Batu. Continue reading Lomba Mewarnai GIO – GFAN Lippo Plasa Batu

GFAN Pump it up IPF – Go To Korea 2014

Game Fantasia Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Pump Festival, kembali mengadakan Lomba Pump It Up Fiesta 2 Go To Korea, Pemenang pada babak Penyisihan di Game Fantasia akan di ikut sertakan pada babak Final yang diselenggarakan di JIEXPO Jakarta pada bulan Oktober 2014..

Babak PENYISIHAN / category

JAWA TIMUR  (CATEGORY FREESTYLE)
Hari / Tanggal : Minggu, 14 September 2014
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Game Fantasia Kediri  Kediri Town Square
Jln. Hasanudin No. 2 Kediri Continue reading GFAN Pump it up IPF – Go To Korea 2014

Pentingnya interaksi sosial bagi anak usia 4 tahun

Tahukah Ibu bahwa pada usia 4 tahun, si Kecil memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan teman sebaya?

Menurut Barbara A. Wasik, profesor pendidikan anak usia dini, pada usia 4 tahun, seorang anak sudah mulai bosan bermain dengan mainan yang dimilikinya. Ia pun lebih senang jika diajak untuk bermain bersama teman-teman sebaya.

Hal tersebut sebenarnya bagus, Bu! Apalagi, pada usia 4 tahun, sudah sepatutnya si Kecil beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman yang baru. Dengan berada di lingkungan yang baru, akan terjadi perubahan positif pada seorang anak, khususnya pada aspek bersosialisasi.

Sesuai pendapat Barbara A. Wasik, salah satu perubahan yang jelas terlihat adalah preferensi si Kecil dalam berteman. Sebelum bermain bersama, dia akan terlebih dahulu memilih teman yang dirasa cocok dengan kepribadiannya. Selain itu, dia pun mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya.

Namun, tentunya perubahan pola interaksi ini memerlukan proses penyesuaian. Wajar saja Bu, mengingat dirinya baru berkenalan dengan konsep interaksi sosial. Jika dibayangkan, Si Kecil yang pada awalnya tidak perlu main secara bergantian kini harus berbagi mainannya. Belum lagi ditambah keterbatasan bahasa yang membuat dirinya sulit berinteraksi. Nah, inilah yang kemudian membuatnya mudah rewel jika keinginannya tidak dituruti.

Di sinilah peran Ibu dibutuhkan. Sebisa mungkin, berikan si Kecil pemahaman tentang pentingnya bermain bergiliran, berpikir sebelum bertindak, dan menghargai perasaan orang lain. Salah satu cara paling efektif adalah mengajaknya memikirkan konsekuensi dari tingkah lakunya. Jelaskan secara perlahan bahwa tindakannya dapat berdampak negatif bagi teman-temannya.

Memberi pengertian seperti ini memang tidak mudah ya Bu. Tapi bukan berarti kita menjelaskan sambil marah-marah atau sampai main tangan! Dikhawatirkan, hal ini justru membuatnya menjadi semakin frustasi dan enggan bersosialisasi. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Ibu dapat lebih bersabar dalam memberikan pengertian dan menghadapi si Kecil.

Lagi pula, dapat melihat si Kecil yang tumbuh dan bermain lepas tanpa tekanan sangatlah menyenangkan kok, Bu! Yuk, ajak dia bersosialisasi semenjak dini!

Continue reading Pentingnya interaksi sosial bagi anak usia 4 tahun

Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1435 pada 28 Juli 2014


Lebaran 2014, 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juli. Penetapan tersebut dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1435 H 1 Syawal 1435 Hijriah bertepatan dengan 28 Juli 2014.

Jika sesuai dengan kalender yang ada, artinya penetapan tersebut sama dengan versi pemerintah yang juga menetapkan Idulfitri pada 28 Juli 2014. Continue reading Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1435 pada 28 Juli 2014

Muhammadiyah Tetapkan 28 Juni Sebagai Awal Ramadhan


Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Ramadan jatuh pada tanggal 28 Juni mendatang. Penetapan tanggal tersebut, bukan hanya berdasarkan kemunculan wujud bulan baru yang bisa dilihat mata telanjang, tetapi juga berdasarkan metode hisab yang dilakukan.

Continue reading Muhammadiyah Tetapkan 28 Juni Sebagai Awal Ramadhan